H.M. Zuhrif Hudaya, ST Ketua Komisi C DPRD Kota Jogja

TribunJogja - Zuhrif Hudaya harus berpikir serius soal rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang pemisahan aset. Pasalnya, menurut ketua komisi C (Bidang Insfrastruktur) DPRD kota Yogyakarta ini, penyusunan payung hukum pembukaan Pasar Seni dan Kerajinan Kota Yogyakarta (PSKY) itu tak semudah membalik telapak tangan. "Dalam pembahasan ada kendala dan masih jadi perdebatan karena, untuk melakukan pemisahan aset tidak segampang yang dipikirkan. Jangan sampai, aset yang sudah diserahkan ke badan usaha, maunya biar berkembang tapi malah terjuak," ujar Zuhrif Hudaya Jumat (29/7), di kota yogyakarta.
Zuhrif berujar, dalam pembahasan Raperda Pemisahan Aset itu Dewan jupa mengundang banyak pakar. Banyak masukan dari mereka, agar pemisahan aset dilakukan hati-hati supaya di belakang hari tak menimbulkan masalah. Jika tidak hati-hati, bisa jadi aset yang diserahkan ke badan usaha milik daerah (BUMD) justru terjual."Berdasarkan penilaian apraisal, nilai aset bangunan dan tanah sebesar Rp 79 miliar. Itu aset yang tidak sedikit. Makanya saya pikir harus serius pembahasan raperda pemisahan aset ini," kata politikus PKS tersebut. (evn)

Menteri Sosial, Dr. Salim Segaf al Jufri, M.A. berdialog dengan Bupati Sleman

DR. Jumah Amin Abdul Aziz

Yogyakarta – Kehidupan sebagian anak-anak kita bisa jadi linear dengan segala kemudahan dan fasilitas yang tersedia. Sementara ada sebagian anak-anak lain yang tidak menikmati hidup normal bahkan mungkin dianggap cacat dan sampah masyarakat. Saatnya anak-anak belajar berinteraksi dengan kehidupan sosial disekitarnya. Kondisi kekurangan fisik dan materi yang dialami anak-anak seusia mereka diharapkan dapat menjadi sarana melembutkan hati mereka sehingga mudah tersentuh oleh kebaikan dan mentoleransi kekurangan-kekurangan.

Deputi Ketahanan Keluarga DPW PKS DIY merespon momentum Hari Anak Nasional merencanakan acara bertajuk Caravan Sunday, Ahad (24/7). Kegiatan berupa kunjungan sosial ke Yayasan Tuna Netra Islam jl. Parang Tritis ini diikuti anak-anak kader PKS yang berusia SMA. Persiapan dilakukan di Kantor DPW PKS lalu dilanjutkan dengan acara inti di Yayasan Tuna Netra Islam.

Ikuti Gebyar Hari Anak Nasional


Sarasehan
"Menjadi Anak Tangguh Indoneia : Taqwa, Sehat, cerdas, Kreatif dan Mandiri"

Ahad, 24 Juli 2011
Pukul 0900-12.00 WIB
di Komplek Mandala Bakti Wanitatama (Arena Muslim Fair)
1. Drs. Aulia Reza Bastian, M.Hum (Sekwan Pendidikan DIY)
2. Nuzul Hidayati, A.Md (Praktisi Paud)

Yogyakarta (10/7). Zuhrif Hudaya memberikan tali kasih pada anak – anak dan pelajar dalam acara ramah tamah masyarakat kota Yogyakarta. Ramah tamah bertajuk ‘Aku Cinta Kampungku’ dilakukan di Kampung Dagaran Umbulharjo Yogyakarta. Acara ini mempunyai tujuan untuk mendekatkan warga dengan anak-anak dan pelajar di Kampung Dagaran. Sehingga diharapkan terjalin kondisi yang harmonis antar warga di RT 24 tersebut

Ramah tamah ini merupakan inisiatif dari warga, dan berlangsung meriah dengan banyak dihadiri oleh anak – anak dan pelajar beserta orang tuanya. Dalam ramah tamah tersebut, Zuhrif Hudaya menyampaikan kepada masyarakat bahwa Anak sebagai generai penerus bangsa semestinya mendapatkan perhatian yang baik dari keluarga dan lingkungan masyarakat sekitarnya.

Zuhrif juga mengajak mengajak anak-anak dan pelajar di RT 24 tersebut untuk mencintai kampung mereka dan tetap melesatrikan kegiatan-kegiatan positif yang telah berjalan di Kampung tersebut. Anak – anak sebagai aset generasi penerus bangsa diharapkan dapat dibangun melalui keluarga dan masyarakat. Peran keluarga dan masyarakat dalam pembangunan generasi penerus bangsa menjadi sangat penting untuk mendidik dan mengajarkan nilai-nilai kebaikan bagi para generasi penerus bangsa.



Humas Media DPW PKS Jogja.

Muhammad Affan